Akademi Trainer .Selamat datang para pemimpin perusahaan di era millennium. Kini tiba saatnya Anda memakai tenaga kerja generasi unik bernama Millennials bagi perusahaan Anda. Sebenarnya, pribadi Millennials memiliki banyak kelebihan dibandingkan generasi sebelumnya, yang mencolok yakni kreatif dan multitasking. Sayangnya, karena sifat itulah, menjadikan Millennials cepat bosan dalam bekerja, sulit diatur dan menyukai hal-hal yang instan. Menghadapi para Millennials pun menjadi tantangan tersendiri bagi banyak perusahaan.
Lalu, bagaimana caranya menghadapi karyawan Millennials yang bandel? Semua tergantung tindakan dan ‘pola asuh’ atasan terhadap karyawan unik ini. Maka inilah solusi yang bisa diterapkan demi menghadapi mereka yang bandel di tempat kerja.
1. Identifikasi masalah dengan membicarakannya secara baik dan terbuka
Sebagai atasan, belum tentu Anda mengetahui dan bisa membaca situasi yang terjadi pada bawahan Anda. Maka, ketika terjadi gesekan pada karyawan, utamanya Millennials, jangan langsung menyimpulkan sendiri penyebabnya. Sebaiknya, Anda mengajak bicara baik-baik karyawan yang bersangkutan dengan masalah tersebut, sehingga Anda bisa menguraikan masalah untuk mencari jalan keluar yang sesuai.
2. Bersikaplah objektif dalam memandang masalah yang ada
Menilai orang lain jangan sampai hanya dari satu sudut pandang saja, apalagi dari sudut pandang rekan kerja karyawan yang sedang bermasalah, karena bisa jadi seorang rekan kerjanya tersebut memang tidak suka. Jadi, pikirkan pula jika Anda berada di posisi karyawan yang cenderung bandel tersebut. Jangan sampai Anda menyudutkannya, yang bisa membuat dia marah dan semakin memberontak.
3. Membenahi budaya dan kebiasaan dalam bekerja
Bagaimana budaya perusahaan Anda selama ini? Bagaimana pola komunikasinya? Apakah ketika ada masalah sering berlarut-larut? Seperti apa hubungan karyawan lama dengan karyawan baru? Nah, terapkan nilai-nilai, norma, serta kebiasaan yang baik di perusahaan dalam segala aspek. Anda juga perlu masuk ke dalam lingkungan komunikasi para karyawan, niscaya nasihat yang Anda berikan akan lebih diterima.
4. Berikan teladan yang baik untuk karyawan Millennials
Karakter pemimpin yang emosional dan suka marah-marah cenderung tidak disukai karyawan. Bagi Millennials, pemimpin yang menyenangkan, lembut, berwibawa namun tegas, lebih layak untuk disegani dan diterima masukannya. Jadi, jika Anda sebagai pemimpin mampu memberikan contoh nyata tentang aksi kebaikan dalam budaya, nilai, norma, standar kerja, dan cara menasehati karyawan, niscaya karyawan akan lebih mudah diatur, senang, dan ikhlas dalam mematuhi perintah Anda.
5. Jangan segan memberikan sanksi dan bonus tertentu
Ada saatnya pemberian sanksi diterapkan demi membuat jera karyawan yang malas, bandel dan sulit diatur. Tapi, usahakan sanksi tidak menyakiti karyawan terlalu dalam utamanya pada sisi psikologis dan membuat mereka justru resign. Sedangkan bonus, akan memotivasi agar karyawan bekerja sebaik mungkin. Bonus juga bisa berupa penghargaan dan pengakuan atas kerja keras mereka.
6. Berikan kesempatan bagi karyawan Millennials untuk memperbaiki diri
Manusia memang tempatnya salah dan lupa, begitu pula para karyawan Anda. Cobalah tenang dan turunkan ego dalam diri Anda, jangan terlalu keras menyalahkan orang lain. Berikan kesempatan kedua untuk karyawan Millennials Anda dalam memperbaiki pekerjaannya. Bahkan Anda juga bisa memberikan promosi jabatan bagi karyawan bandel yang berhasil mengubah kinerjanya menjadi lebih baik.
7. Lakukan pengamatan dan evaluasi
Ketika segala upaya demi menghadapi karyawan Millennials yang bandel di atas telah Anda lakukan, saatnya melakukan pengamatan dan evaluasi tentang keefektifannya. Jika dirasa kurang berhasil, mungkin memang sudah sifat bawaan dari karyawan Anda yang cenderung bandel, hingga tidak bisa dibenahi. Kalau Anda pun sudah mengeluarkan surat peringatan baginya, namun tetap saja tidak berubah, maka sudah sepatutnya Anda melepaskan karyawan tersebut.
Demikian hal-hal yang bisa Anda coba terapkan ketika menghadapi karyawan Millennials yang bandel. Semoga saran di atas mampu mengurai permasalahan Anda dalam memimpin perusahaan!