Perbedaan trainer dan coach adalah dua hal yang berhubungan dengan profesi dan pekerjaan. Namun begitu keduanya kerap sulit dibedakan oleh orang awam. Meski ada yang berbeda, tetapi keduanya masih tetap berhubungan dengan dunia bisnis, olahraga, pendidikan dan pengembangan diri.
Adanya masalah yang timbul dalam diri kadangkala menjadi penghambat untuk berproses. Untuk itu baik individu maupun kelompok akan membutuhkan peran trainer dan coach untuk mengatasi masalah tersebut.
Peran trainer dan coach sebenarnya sangat penting bagi perusahaan untuk membimbing karyawan mereka. Pelatihan dan pembinaan yang difasilitasi perusahaan akan membantu karyawan atau anggota organisasi untuk meningkatkan keterampilan secara profesional.
Selain itu peran trainer dan coach akan memberikan peluang besar bagi perusahaan untuk mencapai goals atau target yang hendak diraih. Meski memang dalam perannya—trainer dan coach berbeda, tetapi keduanya memiliki tujuan yang sama yakni membantu klien mencapai goals yang diimpikan.
4 Perbedaan Trainer dan Coach
Istilah trainer dan coach cukup sering didengar di era modern saat ini. Terlebih dalam dunia bisnis dan pekerjaan. Keduanya mempunyai teknik dan metode yang berbeda untuk menyelesaikan masalah kliennya.
Trainer dan coach memiliki makna, peran dan fokus yang berbeda untuk membantu individu dan kelompok. Perbedaan tersebut sebagai berikut:
1. Makna Profesi
Kata trainer berasal dari Bahasa Inggris yang merujuk pada sosok orang sebagai pelatih. Trainer erat dengan kata training yang memiliki arti pelatihan.
Dalam suatu pelaksanaan pelatihan, maka trainer lah yang akan memandu acara pelatihan atau workshop. Dalam pelatihan tersebut, orang yang berkontribusi atau peserta dan membantu berlangsungnya acara disebut sebagai trainee.
Profesi trainer adalah seorang pelatih yang mampu melatih suatu skill tertentu terhadap perorangan, grup dan komunitas. Trainer juga mengajarkan keterampilan khusus yang dibutuhkan audiens atau trainee.
Sama-sama berasal dari Bahasa Inggris, kata coach sendiri diartikan sebagai sosok pelatih atau pembina. Profesi seorang coach berguna untuk membantu orang lain atau perusahaan untuk menggali potensi optimal demi mencapai target yang diinginkan.
Coach merupakan profesi yang memiliki metode tertentu untuk melatih pesertanya agar memiliki capaian target yang hendak dicapai. Orang yang dibimbing oleh coach disebut coachee.
2. Tugas Pekerjaan
Trainer dalam tugas pekerjaannya akan memberikan ilmu pengetahuan atau keterampilan teknis yang dibutuhkan klien.
Trainer akan berusaha meningkatkan keterampilan baik soft skill atau hard skill pada diri individu atau kelompok.
Contoh pelatihan yang dilakukan trainer misalnya pelatihan dasar komputer sebagai hard skill, dan pelatihan manajemen waktu sebagai soft skill.
Sedangkan coach biasanya bertindak sebagai motivator untuk mendukung pencapaian atau goals coachee. Hal itu dilakukan coach dengan teknik bertanya, bukan memberikan solusi atau ilmu tertentu.
Coach hanya memberi saran dan berlaku sebagai cermin untuk kliennya agar melakukan perubahan yang inovatif.
Coach juga akan membantu klien untuk menemukan tujuan utama dan apa yang benar-benar klien inginkan dalam hidup. Pada intinya tugas pekerjaan coach adalah memotivasi, membimbing, dan memonitor klien agar melaksanakan proyek untuk mencapai tujuan.
Contoh tugas coach yakni membantu membentuk visi karyawan dalam perusahaan.
3. Skill dan Kemampuan
Trainer sebagai seorang pelatih biasanya memiliki kemampuan teknis dan keahlian praktis untuk ditransfer kepada trainee.
Trainer akan memberikan ilmu yang bisa dimanfaatkan dan dipraktekkan oleh peserta atau klien dengan metode penyampaian yang mudah diterima.
Contoh training yang dilakukan trainer misalnya strategi digital marketing, teknik SEO, desain logo bisnis, iklan, dan lain sebagainya.
Sedangkan skill dan kemampuan seorang coach adalah keterampilan provokasi dan mampu mengarahkan klien kepada perubahan mindset.
Contoh coaching yang dilakukan coach misalnya, menemukan passion seseorang terhadap bisnis, memberikan solusi pada masalah kepemimpinan perusahaan, menggali ide klien terhadap bisnis yang dijalankan, menggali potensi diri pebisnis, olahragawan, dan lain-lain.
4. Perspektif Waktu
Dalam perspektif waktu terdapat perbedaan antara trainer dan coach. Perspektif waktu maksudnya adalah kegunaan pelatihan dan pembimbingan tersebut dalam masa kehidupan yang dijalani untuk mencapai goals.
Trainer yang melakukan pelatihan akan berusaha menyelesaikan kesenjangan yang ada dengan kebutuhan saat ini. Artinya trainer berupaya mengajarkan sesuatu yang bersifat teoritis dimana ilmu tersebut sangat dibutuhkan pada hari ini.
Sedangkan coach adalah profesi yang berusaha memaksimalkan potensi kliennya di masa depan berdasarkan tujuan yang ingin mereka capai.
Jika trainer berfokus pada masa sekarang (present), maka coach akan berfokus pada masa depan (future) peserta atau klien.
Perbedaan trainer dan coach juga dapat dilihat dari syarat pekerjaan sebagai bentuk fokus tugas dan peran terhadap klien. Jika trainer harus menguasai materi dan skill yang akan diajarkannya, maka coach tidak perlu memiliki skill tertentu. Coach hanya perlu memiliki skill untuk menggugah dan menantang klien untuk lebih memahami diri dan bisnisnya.
Itulah penjelasan tentang perbedaan trainer dan coach untuk memberikan pengetahuan dan wawasan. Dapat disimpulkan bahwa trainer bertugas untuk membantu klien atau trainee menguasai kemampuan ilmu tertentu, sedangkan coach membantu coachee menemukan potensi terbaik dalam dirinya.
Penyedia trainer dan pelatihan bisnis di Indonesia salah satunya adalah akdemitrainer.com. Lembaga ini akan memberikan program dan fasilitas untuk perusahaan agar mampu meningkatkan kinerja dan efektivitas karyawan. Dapatkan sesi pelatihan yang menyenangkan, mudah dipahami dan aplikatif dengan WhatsApp ke 0811-7900-777.
Raffles Hills Ruko Suarwood Blok UB No.03 Jalan Boulevard Rafless Hill Cibubur, Harjamukti, Kec. Tapos, Kota Depok, Jawa Barat 16451